Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

Jangan Berat Tuk Tersenyum

Belum genap satu bulan saya dan keluarga tinggal disebuah rumah yang saya kontrak didaerah bekasi utara. Alhamdulillah rumah ini terasa nyaman dengan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup. Tiga minggu tinggal disini, Allah telah memberikan sebuah pelajaran berharga bagi saya. Subuh tadi ketika hendak berangkat berjama’ah ke masjid, tepat di depan rumahku duduk seorang security/hansip yang sedang tugas jaga. Ia duduk seorang diri diatas bangku yang kebetulan memang ada didepan rumahku sambil menghisap sebatang rokok dalam-dalam. Posisinya menghadap tepat kearah pintu rumahku. Saya belum menyadari keberadaanya ketika membuka pintu rumah dan menguncinya kembali untuk saya tinggalkan. Namun ketika saya membuka pintu gerbang, sedikit kaget saya melihatnya. Kemudian kulemparkan senyum kearahnya, namun Pak Hansip ini cuek saja, bahkan wajahnya terlihat masam (sedikit kecewa saya atas sikapnya). Kemudian kulanjutkan langkahku menuju masjid. Karena penasaran sebelum meninggalkan rumah saya cob

Rengekan Yang Membosankan

“Mas, hari ini pulang jam berapa? Dinda minta dijemput ya, dan setelah itu kita ke Giant beli semua keperluan mingguan, ya Mas?” demikian rajuk Dinda pada suaminya yang hanya mengangguk-angguk dibalik handphone. “ Mas, jawab dong, kok diam saja sich”. “Mas, tahu gak siapa yang ambil minyak wangi Dinda, aduh, kan ada 3 set kecil, kok hilang 2 sich, Mas lihat gak? Apa Mas pindah pindahin, aduh, Mas, kalau mindahin apa-apa bilang dong, Dinda kan jadi repot nih. Mas! bentak Dinda sengit, Mas dengar gak sich, Dinda ngomong apa? Mas kok gitu sich, orang ngomong dicuekin ukhg” rungut Dinda kesal. Mas, Mas, Mas tahu tidak kawan lamaku yang namanya Irma, dia sekarang hebat banget lho Mas, sudah punya anak lima tapi badannya masih langsing, katanya sich perawatan macam-macam, tapi heran juga ya Mas, kok punya istri secantik Irma, suaminya masih selingkuh juga. Menurut Mas apa suami yang selingkuh itu karena mereka gak tahu bahwa istrinya sudah berjuang sekuat tenaga mengurus anak, mengurus tub

23 Pebruari 2010

Ternyata apa yang dikhawatirkan selama ini terjadi juga. Keadaan lama yang dulu pernah dirasa, sekarang terasa lagi, dan tak tanggung-tanggung hal itu terjadi pada waktu yang sangat tidak diinginkan. Kondisi yang memburuk seperti ketika kuliah di Palembang dan ketika di Belitung terulang. Parahnya lagi kondisi sekarang tidak bisa diajak main-main. Klinik kampus pun tak mampu menampungnya, hingga RS Dr. Suyoto pun terpaksa harus turun tangan. Alhamdulillah semua kembali seperti sedia kala, walaupun masih merasakan sedikit nyeri. Alhamdulillah pun tidak harus diinapkan di Suyoto. Bayangkan saja jika sampai harus menginap, apa yang akan terjadi... Ujian tengah semester ganjil sudah menunggu senin depan. Banyak hal yang dapat dipetik dari kejadian 23 Pebruari 2010 ini, pertama : gunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, nikmat sehat itu akan terasa ketika nikmat itu pun diambil dari kita....astagfirullah..... kedua : mengingat status yang di pasang di jejaring sosial, ternyata d

Queue…, Please..!!!

Mengapa budaya antri menjadi hal yang “luar biasa” di negeri kita? Apa memang cerita tentang bangsa kita yang katanya ramah tamah dan berbudi luhur itu cuma isapan jempol belaka? Berikut peristiwa menyebalkan yang kerap kali saya alami, antrian diserobot orang lain…! (Cerita Satu) Kala itu bulan Ramadhan, ba’da ashar, saya dan suami sedang berbelanja di sebuah toko swalayan. Setelah semua barang yang saya cari telah masuk keranjang, saya bergegas ke kasir, antriannya tidak begitu panjang, seingat saya ada 4 atau 5 orang di depan saya. Ketika antrian tinggal satu orang lagi, tiba-tiba datang seorang ibu dari arah belakang, langsung menuju ke kasir dan berkata, “Dek, saya cuma beli ini, saya harus buru-buru nih, langsung dihitung ya!” perintahnya sambil menunjuk keranjang belanjanya yang berisi setengah lusin sirup dan sekantong plastik gula. Kasir mempersilakan ibu itu untuk antri, tapi si ibu tetap ngotot, dia berujar lagi, “Kan cuma ini belanjaannya? Paling satu menit juga selesai d

Ingin cinta yang halal...

Haram-haramkah aku Bila hatiku jatuh cinta Tuhan pegangi hatiku Biar aku tak jadi melanggar Aku cinta pada dirinya Cinta pada pandang pertama Sifat manusia ada padaku Aku bukan Tuhan * Haram-haramkah aku Bila aku terus menantinya Biar waktu berakhir Bumi dan langit berantakan ** Aku tetap ingin dirinya Tak mungkin aku berdusta Hanya Tuhan yang bisa jadikan Yang tak mungkin menjadi mungkin Aku hanya ingin cinta yang halal Di mata dunia juga akhirat Biar aku sepi aku hampa aku basi Tuhan sayang aku Aku hanya ingin cinta yang halal Dengan dia tentu atas ijinNya Ketika cinta bertasbih Tuhan beri aku cinta Ku menanti cinta... Begitu indah keinginan itu, hanya sebuah do'a yang ingin diri ini panjatkan kehadiratNYA. sebuah perjalanan panjang untuk dapat meraihnya...